Tasikmalaya Kota
Demi menghadirkan pelayanan yang tak hanya sigap namun juga menyentuh hati, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus memacu diri melalui program reformasi kepolisian yang mendalam. Komitmen ini diwujudkan melalui gelaran Training of Trainer (ToT) yang dirancang khusus selama 15 hari penuh, berfokus pada pembentukan karakter tangguh dan peningkatan kompetensi para abdi negara.
Langkah strategis ini merupakan bagian integral dari agenda besar reformasi internal Polri, terutama dalam aspek pengembangan sumber daya manusia yang menjadi tulang punggung pelayanan publik. Pemilihan metode ToT bukan tanpa alasan; ia dipilih untuk memastikan transfer pengetahuan, penanaman nilai-nilai luhur, serta penerapan standar perilaku yang profesional, humanis, dan responsif dapat mengalir secara efektif, sistematis, dan berkelanjutan ke seluruh lini organisasi kepolisian.
Sebanyak 50 personel pilihan, yang mewakili keberagaman wilayah di penjuru Indonesia, telah didaulat menjadi peserta angkatan pertama program ToT ini. Mereka adalah para agen perubahan yang nantinya akan kembali ke daerah tugas masing-masing untuk menjadi garda terdepan dalam menyebarkan ilmu dan semangat reformasi. Dengan demikian, proses peningkatan karakter dan kemampuan seluruh anggota Polri diharapkan dapat merata dan dirasakan oleh masyarakat di seluruh Polda.
Irjen Pol. Anwar menegaskan krusialnya program ini. "Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membentuk karakter anggota Polri yang semakin humanis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini merupakan langkah percepatan reformasi internal Polri agar semakin adaptif dan sesuai dengan tuntutan publik, " ujarnya pada Kamis (27/11/2025).
Program ToT ini tidak akan berhenti pada satu angkatan. Rencananya, akan terus digulirkan angkatan kedua, ketiga, dan seterusnya, demi memastikan seluruh Polda di Indonesia mengadopsi standar pelatihan dan nilai karakter yang seragam. Harapannya, Polri semakin kokoh mewujudkan citra Presisi, modern, dan humanis di mata publik.
Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini adalah manifestasi nyata dari arahan strategis pimpinan Polri untuk senantiasa memperkuat kepercayaan masyarakat. Pendekatan pelayanan yang lebih empatik dan benar-benar berorientasi pada kebutuhan masyarakat menjadi kunci utama dalam membangun kembali fondasi kepercayaan tersebut.
